Petualangan Alfonzo McKinnie bersama Golden State Warriors Berakhir
Kamis, 24 Oktober 2019
Tak ada yang menduga karir frontcourt 27 tahun Alfonzo McKinnie di Golden State Warriors harus selesai lebih cepat dari apa yang tertera di kontrak. Small Forward bertinggi 6'8 kaki ini harus direlease oleh Warriors pada Pre-Season tepat sebelum laga pamungkas melawan Los Angeles Lakers. Keputusan untuk mengakhiri kerjasama ini didasari oleh banyak hal, salah satunya karena tim kesulitan mencari ruang untuk memasukan salah satu pemain muda berbakat Marquese Chriss.
Alfonzo McKinnie yang tak memiliki guarantee kontrak menjadi satu-satunya opsi yang masuk akal untuk membuka slot bagi Chriss mengisi skuad Golden State musim ini. Di satu sisi Warriors juga tengah menghadapi situasi yang tak menguntungkan yakni Hard-cap setelah melakukan sign-and-trade Kevin Durant dan D'Angelo Russell bersama Brooklyn Nets. Situasi yang bisa dibilang sangat menyudutkan McKinnie disamping penampilan kurang impresifnya selama laga-laga pra-musim.
Alfonzo Mckinnie saat ini bergabung untuk tim Cleveland Cavaliers yang menariknya merupakan mantan tim dari Marquese Chriss. Hal ini seperti mengulang kisah McKinnie yang bergabung dari Raptors ke Warriors dan Patrick McCaw dari Warriors ke Raptors. Keduanya merupakan role player yang memiliki bakat yang masih dapat dmaksimalkan.
Perjalanan McKinnie untuk mendapatkan tim di NBA menjadi salah satu cerita yang sangat menggugah hati. Dimulai dari tak ada satupun tim yang mau mendraft namanya di NBA Draft 2015. Kemudian ditengah keputusasaannya, dia rela bergabung dengan salah satu tim di divisi 2 Luxembourg, kemudian pindah ke liga Mexico dan bahkan dia rela membayar sejumlah uang untuk mengikuti trial di salah satu tim G-League NBA, hingga pada akhirnya dia mampu menggapai mimpinya bermain untuk tim NBA yakni Toronto Raptors dan kemudian bergabung dengan Golden State Warriors di musim selanjutnya.
Sebagai salah satu pemain yang menjadi prioritas bawah di tim Golden State musim lalu, kontribusi McKinnie di musim perdananya bisa dibilang cukup baik. Bahkan dia sering menjadi penyelamat tim lewat tembakan tiga angkanya. Gaya bermainnya mengingatkan kita pada Harrison Barnes, salah satu pemain yang didraft oleh Warriors di era awal dinasti.
Perubahan menyeluruh dari roster Golden State musim ini ternyata bukan hanya berimbas ke pemain-pemain senior seperti Iguodala dan Livingston, beberapa pemain muda juga tak diperpanjang kontraknya seperti Jordan Bell, Quinn Cook, hingga Marcus Derrickson. McKinnie bisa dikatakan sebagai pemain terakhir dari era musim lalu yang meninggalkan tim.
Kehadiran McKinnie memang tak menjamin kontribusi banyak poin untuk tim, namun paling tidak, dia sangat dikenal sebagai pemain yang piawai dalam memenangkan offensive rebound serta pemain yang paling pantang menyerah untuk mendapatkan kesempatan bermain di tim NBA. Bersama Cleveland Cavaliers, McKinnie akan coba untuk membuktikan nilainya.
Lanjutkan mimpimu Alfonzo McKinnie, jangan menyerah!
Alfonzo McKinnie |
Alfonzo Mckinnie saat ini bergabung untuk tim Cleveland Cavaliers yang menariknya merupakan mantan tim dari Marquese Chriss. Hal ini seperti mengulang kisah McKinnie yang bergabung dari Raptors ke Warriors dan Patrick McCaw dari Warriors ke Raptors. Keduanya merupakan role player yang memiliki bakat yang masih dapat dmaksimalkan.
Perjalanan McKinnie untuk mendapatkan tim di NBA menjadi salah satu cerita yang sangat menggugah hati. Dimulai dari tak ada satupun tim yang mau mendraft namanya di NBA Draft 2015. Kemudian ditengah keputusasaannya, dia rela bergabung dengan salah satu tim di divisi 2 Luxembourg, kemudian pindah ke liga Mexico dan bahkan dia rela membayar sejumlah uang untuk mengikuti trial di salah satu tim G-League NBA, hingga pada akhirnya dia mampu menggapai mimpinya bermain untuk tim NBA yakni Toronto Raptors dan kemudian bergabung dengan Golden State Warriors di musim selanjutnya.
Sebagai salah satu pemain yang menjadi prioritas bawah di tim Golden State musim lalu, kontribusi McKinnie di musim perdananya bisa dibilang cukup baik. Bahkan dia sering menjadi penyelamat tim lewat tembakan tiga angkanya. Gaya bermainnya mengingatkan kita pada Harrison Barnes, salah satu pemain yang didraft oleh Warriors di era awal dinasti.
Perubahan menyeluruh dari roster Golden State musim ini ternyata bukan hanya berimbas ke pemain-pemain senior seperti Iguodala dan Livingston, beberapa pemain muda juga tak diperpanjang kontraknya seperti Jordan Bell, Quinn Cook, hingga Marcus Derrickson. McKinnie bisa dikatakan sebagai pemain terakhir dari era musim lalu yang meninggalkan tim.
Kehadiran McKinnie memang tak menjamin kontribusi banyak poin untuk tim, namun paling tidak, dia sangat dikenal sebagai pemain yang piawai dalam memenangkan offensive rebound serta pemain yang paling pantang menyerah untuk mendapatkan kesempatan bermain di tim NBA. Bersama Cleveland Cavaliers, McKinnie akan coba untuk membuktikan nilainya.
Lanjutkan mimpimu Alfonzo McKinnie, jangan menyerah!