Taxpayer Mid-Level Salary Exception pada Kontrak Pemain Bola Basket

Taxpayer Mid-Level Salary Exception (TMLSE) adalah aturan dalam Kontrak Pemain Liga Basket National Basketball Association (NBA) yang memberikan kesempatan bagi tim untuk menandatangani pemain dengan kontrak yang melampaui batas gaji biasa. Pemain yang memenuhi syarat untuk TMLSE adalah mereka yang memiliki pengalaman bermain lebih dari dua tahun tetapi kurang dari sepuluh tahun. Aturan ini memungkinkan tim untuk menandatangani pemain dengan gaji hingga $ 9,5 juta per tahun, yang lebih tinggi daripada batas gaji standar sebesar $ 5,9 juta per tahun. 

Taxpayer Mid-Level Exception

Aturan dan Fungsi TMLSE

Aturan TMLSE diperkenalkan pada tahun 2011 sebagai bagian dari Agreement Collective Bargaining Agreement (CBA) antara NBA dan Asosiasi Pemain NBA. Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan bagi tim yang tidak memiliki banyak ruang gaji untuk menandatangani pemain berkualitas tinggi. Aturan ini memungkinkan tim untuk menandatangani pemain dengan kontrak dua hingga empat tahun dengan total nilai kontrak hingga $ 38,2 juta. Namun, tim yang menggunakan TMLSE harus memenuhi beberapa persyaratan:

  • Tim harus berada di bawah batas gaji keras (hard cap), yaitu batas gaji maksimum yang diizinkan dalam satu musim.
  • Tim harus memiliki ruang gaji yang cukup untuk menandatangani pemain dengan TMLSE.
  • Tim tidak dapat menggunakan TMLSE pada tahun berturut-turut. Tim harus menunggu selama tiga musim sebelum dapat menggunakan TMLSE lagi.
  • Jika tim menandatangani pemain dengan TMLSE, mereka tidak dapat melakukan trade dengan pemain tersebut selama satu tahun.

Persyaratan TMLSE

TMLSE hanya tersedia untuk pemain yang memenuhi kriteria. Pemain harus memiliki pengalaman bermain lebih dari dua tahun tetapi kurang dari sepuluh tahun di NBA. Selain itu, pemain harus dapat memberikan kontribusi signifikan pada tim, baik dalam hal statistik maupun kemampuan bermain.

TMLSE dapat digunakan sebagai strategi permainan bola basket untuk tim yang ingin menambahkan pemain berkualitas tinggi tanpa melebihi batas gaji keras. Beberapa tim NBA yang menggunakan TMLSE dalam strategi permainan mereka termasuk Los Angeles Lakers, Houston Rockets, dan Golden State Warriors.

  • Contoh pertama adalah Los Angeles Lakers yang menggunakan TMLSE untuk menandatangani pemain veteran, Wesley Matthews pada musim 2020-2021. Matthews adalah pemain yang memiliki pengalaman lebih dari sepuluh tahun di NBA dan memberikan kontribusi signifikan dalam hal pertahanan dan tembakan tiga poin. Dengan TMLSE, Lakers dapat menandatangani Matthews dengan gaji $ 3,6 juta per tahun, yang lebih tinggi daripada batas gaji standar.
  • Contoh kedua adalah Houston Rockets yang menggunakan TMLSE untuk menandatangani pemain muda yang berpotensi, Danuel House Jr. pada musim 2019-2020. House adalah pemain muda yang memiliki kemampuan luar biasa dalam hal tembakan tiga poin dan dapat memberikan kontribusi signifikan pada tim. Dengan TMLSE, Rockets dapat menandatangani House dengan gaji $ 3,5 juta per tahun, yang membantu tim untuk tetap di bawah batas gaji keras.
  • Contoh ketiga adalah Golden State Warriors yang menggunakan TMLSE untuk menandatangani pemain veteran, Andre Iguodala pada musim 2019-2020. Iguodala adalah pemain yang memiliki pengalaman lebih dari sepuluh tahun di NBA dan memberikan kontribusi signifikan dalam hal pertahanan dan pengalaman playoff. Dengan TMLSE, Warriors dapat menandatangani Iguodala dengan gaji $ 2,6 juta per tahun, yang membantu tim untuk tetap di bawah batas gaji keras.

Secara keseluruhan, TMLSE adalah aturan yang berguna dalam kontrak pemain bola basket yang memungkinkan tim untuk menandatangani pemain berkualitas tinggi tanpa melebihi batas gaji keras. Aturan ini memberikan kesempatan bagi pemain yang memenuhi kriteria untuk bergabung dengan tim dan memberikan kontribusi signifikan dalam permainan bola basket.