Mengupas Strategi "Trade Down Draft Pick" dalam Bola Basket

Bola basket adalah olahraga yang sangat populer di seluruh dunia, dengan kompetisi utama seperti NBA di Amerika Serikat dan EuroLeague di Eropa. Dalam kompetisi-kompetisi ini, tim-tim sering menggunakan strategi "trade down draft pick" untuk memaksimalkan potensi mereka dalam proses drafting pemain. 

trade down draft pick

Apa itu Trade Down Draft Pick?

Trade down draft pick adalah strategi yang digunakan oleh tim dalam olahraga bola basket, khususnya dalam proses draft. Tim yang memiliki draft pick yang tinggi (misalnya di posisi 1-5) akan menukarkan posisi pick mereka dengan tim yang memiliki posisi pick yang lebih rendah (misalnya 10-15) dengan imbalan tambahan aset, seperti draft pick tambahan di putaran berikutnya atau pemain yang sudah ada dalam tim tersebut. Strategi ini digunakan untuk memaksimalkan jumlah pemain berbakat yang diperoleh dari draft serta membangun tim yang lebih kuat dan seimbang.

Aturan Draft dan Trade Down Draft Pick

Proses draft pada umumnya dilakukan untuk memungkinkan tim-tim yang kurang berprestasi di musim sebelumnya untuk memperoleh pemain muda berbakat. Aturan draft berbeda-beda di setiap liga, namun pada dasarnya melibatkan sistem lotere untuk menentukan urutan tim dalam memilih pemain. Berikut adalah beberapa aturan dasar yang biasa ditemukan dalam proses draft:

  • Draft order: Urutan tim dalam draft ditentukan oleh sistem lotere, di mana tim dengan catatan kemenangan terburuk memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan draft pick yang tinggi.
  • Draft rounds: Proses draft biasanya terdiri dari beberapa putaran, di mana setiap tim memiliki satu draft pick per putaran. Jumlah putaran berbeda-beda di setiap liga.
  • Draft eligibility: Pemain yang memenuhi syarat untuk draft biasanya harus memenuhi beberapa kriteria, seperti usia, pengalaman bermain, dan lulus dari perguruan tinggi atau sekolah menengah.

Trade down draft pick juga diatur oleh aturan yang diberlakukan oleh liga masing-masing. Aturan ini melibatkan batasan waktu untuk menyelesaikan transaksi, persyaratan mengenai draft pick yang bisa ditukar, serta batasan gaji yang harus dipatuhi oleh tim yang terlibat dalam transaksi.

Alasan Menggunakan Strategi Trade Down Draft Pick

Ada beberapa alasan mengapa tim bola basket memutuskan untuk menggunakan strategi trade down draft pick, di antaranya:

  • Mendapatkan lebih banyak aset: Dengan menukar draft pick yang tinggi, tim dapat memperoleh lebih banyak aset, seperti draft pick tambahan atau pemain yang sudah ada dalam tim. Aset-aset ini dapat digunakan untuk mengembangkan tim lebih lanjut atau untuk melakukan trade dengan tim lain demi memperoleh pemain yang lebih sesuai dengan kebutuhan tim.
  • Menghindari risiko: Pemain yang diambil didraft pick yang tinggi seringkali dianggap memiliki potensi yang lebih besar, namun mereka juga memiliki risiko yang lebih tinggi. Dengan menukar draft pick yang tinggi, tim bisa mengurangi risiko tersebut dan memilih pemain dengan potensi yang lebih pasti, meskipun mungkin tidak sehebat pemain yang diambil di pick lebih tinggi.
  • Membangun tim yang lebih seimbang: Dalam beberapa kasus, tim mungkin sudah memiliki pemain bintang di posisi tertentu dan tidak membutuhkan pemain dengan posisi yang sama dari draft pick yang tinggi. Dengan trade down, tim dapat memilih pemain di posisi yang lebih dibutuhkan untuk menciptakan tim yang lebih seimbang dan kompetitif.
  • Mengelola gaji dan anggaran tim: Trade down draft pick juga bisa menjadi strategi yang efektif untuk mengelola anggaran tim dan mematuhi batasan gaji yang ditetapkan oleh liga. Pemain yang diambil di draft pick yang lebih rendah biasanya mendapatkan gaji yang lebih rendah, sehingga tim dapat menghemat biaya dan menggunakan anggaran tersebut untuk mengontrak pemain lain atau memperpanjang kontrak pemain yang sudah ada.

Contoh Trade Down Draft Pick dalam Bola Basket

Berikut adalah beberapa contoh dari trade down draft pick yang telah terjadi dalam sejarah bola basket:

  • Boston Celtics dan Philadelphia 76ers pada 2017 NBA Draft: Pada draft ini, Boston Celtics menukarkan draft pick pertama mereka (yang menjadi pick pertama secara keseluruhan) dengan Philadelphia 76ers yang memiliki draft pick ketiga. Sebagai imbalannya, Celtics menerima draft pick pertama dari 76ers pada 2018 atau 2019, tergantung pada hasil lotere. 76ers menggunakan pick pertama tersebut untuk memilih Markelle Fultz, sementara Celtics memilih Jayson Tatum di pick ketiga. Tatum kemudian berkembang menjadi bintang di NBA, sementara Fultz mengalami beberapa masalah cedera dan belum mencapai ekspektasi yang tinggi.
  • Atlanta Hawks dan Dallas Mavericks pada 2018 NBA Draft: Pada draft ini, Atlanta Hawks menukarkan draft pick ketiga mereka dengan Dallas Mavericks yang memiliki draft pick kelima. Sebagai imbalannya, Hawks menerima draft pick pertama Mavericks pada 2019 (pick ke-10). Mavericks menggunakan pick ketiga untuk memilih Luka Dončić, sementara Hawks memilih Trae Young di pick kelima. Kedua pemain telah menjadi bintang di NBA dan menjadi wajah franchise masing-masing tim.

Strategi trade down draft pick dalam bola basket adalah salah satu cara yang efektif bagi tim untuk membangun tim yang lebih kuat dan seimbang, dengan mengurangi risiko dan memaksimalkan jumlah pemain berbakat yang diperoleh dari draft. Dengan memahami aturan yang terkait dan mempertimbangkan contoh-contoh dari tim yang telah menggunakan strategi ini, tim bola basket dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam proses draft dan memperoleh keuntungan dalam jangka panjang.